MAKALAH
PEMBELAJARAN INOVATIF II
“LESSON
STUDY”
Dosen Pengampu
: Lestariningsih, S.Pd. M.Pd.
Nama Kelompok :
1. Hendra
Juniawan (1331032)
2. Galang
Eka Yuliantara (1331030)
3. Rosyidah Jamilah (1331094)
4. Lailatul
Fitriyah (1331047)
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK
INDONESIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
MATEMATIKA
2015
LESSON STUDY
Jika ditelusuri jejak sejarahnya, lesson study telah
berkembang sejak abad 18 oleh makoto yoshida di negara Jepang. Dalam Bahasa
Jepang, lesson study dikenal dengan ”jugyokenkyu”, yang
merupakan gabungan dari dua kata yaitu ”jugyo” yang berarti lesson
atau pembelajaran, dan ”kenkyu” yang berarti study atau
kajian. Dengan demikian lesson study merupakan proses pengkajian
terhadap pembelajaran.
Di Jepang para guru
dapat meningkatkan ketrampilan/ kecakapan dalam mengajarnya melalui kegiatan Lesson
Study, yakni belajar dari suatu pembelajaran. Lesson study merupakan
salah satu bentuk pembinaan guru (in-service) yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan profesionalisme guru. Lesson study dilakukan diwilayah guru
mengajar dengan menggunakan kelas dalam lingkungan nyata, sehingga akan
membiasakan guru bekerja secara kolaboratif baik dengan guru bidang studi dan
dengan guru diluar bidang studi, bahkan dengan masyarakat. Lesson Study
merupakan kolaboratif antara guru dalam menyusun rencana pembelajaran beserta
research lessonnya, pelaksanaan KBM dikelas yang disertai observasi dan
refleksi. Dengan lesson study para guru dapat leluasa meningkatkan
kinerja dan keprofesionalannya yang akhirnya dapat meningkatkan mutu
pembelajaran.
Konsep lesson study semakin berkembang pada tahun
1995 berkat kegiatan The Third International Mathematics and Science Study
(TIMSS) yang diikuti oleh empat puluh satu negara dan ternyata dua puluh satu
negara di antaranya memperoleh skor rata-rata matematika yang secara signifikan
lebih tinggi dari skor rata-rata matemtika di Amerika Serikat. Posisi tersebut
membuat Amerika Serikat melakukan studi banding pembelajaran matematika di Jepang
dan Jerman. Dari studi banding tersebut Tim Amerika Serikat menyadari bahwa
Amerika Serikat belum memiliki sistem untuk melakukan peningkatan mutu
pembelajaran, sedangkan Jepang dan Jerman melakukan peningkatan mutu secara
berkelanjutan. Oleh karena itu, para ahli pendidikan Amerika Serikat mengadopsi
lesson study dari Jepang dan kemudian mengembangkannya di
negara-negara lain.
Di Indonesia, konsep lesson study berkembang melalui
program Indonesia Mathematics and Science Teacher Education Project
(IMSTEP) yang diimplementasikan sejak sejak Oktober tahun 1998 di tiga IKIP,
yaitu (1) IKIP Bandung (sekarang bernama Universitas Pendidikan Indonesia,
UPI), (2) IKIP Yogyakarta (sekarang bernama Universitas Negeri Yogyakarta,
UNY), dan (3) IKIP Malang (sekarang menjadi Universitas Negeri Malang) yang
telah bekerja sama dengan JICA (Japan International Cooperation Agency).
Perkebangan selanjutnya, lesson study tidak hanya dilaksanakan pada
mata pelajaran MIPA, tetapi juga mata pelajaran lainnya.
Lesson Study diperkenalkan di Indonesia melalui kegiatan piloting
yang dilaksanakan dalam proyek follow-up IMSTEP-JICA di tiga perguruan tinggi
yaitu UPI, UNY, dan UM. Di UM sendiri lessson study diperkenalkan di
Malang secara formal oleh JICA expert Eisoke Saito, Ph.D. pada bulan januari
2004, selanjutnya diikuti kegiatan pengimplementasian lesson study di
SMA labotarium Universitas Negeri Malang (I Made Sulandra, 2006). Lesson
Study merupakan hal yang baru bagi sebagian sebagian besar guru. Lesson
Study diadopsi dari Jepang dan diuji cobakan di beberapa sekolah sebagai
pilot project, diantaranya Bandung (dibawah UPI), di Yogyakarta (dibawah UNY),
dan di Malang (dibawah UM).
Lesson Study mulai
diterapkan pada tahun 2004 yang hasilnya menunjukkan terjadinya peningkatan
profesionalisme guru dalam melakukan pembelajaran di sekolah, meningkatkan
kolaborasi akademik dan dapat dilakukan secara berkelanjutan. Efektifitas dan
efisiensi program Lesson Study yang ditunjang oleh kegiatan monitoring
dan evaluasi (MONEV) dengan menggunakan rekaman audiovisual, sehingga
para guru dapat mengkaji mutu pembelajaran berdasarkan data dan fakta yang
sesungguhnya.
B.
Tujuan Lesson Study
Lesson Study mempunyai tujuan diantaranya :
1.
Memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai kegiatan belajar-mengajar.Bagaimana
siswa belajar dan bagaimana guru mengajar.
2.
Memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi guru
lain (di luar peserta LS) untuk melaksanakan pembelajaran lebih baik.
3.
Meningkatkan pembelajaran secara
sistematis melalui inkuiri (penelitian/ pengkajian) kolaboratif.
4.
Membangun pengetahuan pedagogis, dalam
arti seorang guru dapat menimba pengetahuan dan pengalaman dari guru lain.
C. Manfaat Lesson
Study
Seperti dikemukakan di atas, lesson study
merupakan suatu model peningkatan kualitas keprofesionalan guru melalui
pengkajian pembelajaran secara kolaboratif.
Hal ini berarti lesson study merupakan suatu kegiatan kelompok guru yang berkeinginan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang diselenggarakannya.
Hal ini berarti lesson study merupakan suatu kegiatan kelompok guru yang berkeinginan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang diselenggarakannya.
Jadi, lesson study merupakan kegiatan
dari guru dan untuk guru, agar tugas kewajiban pembelajarannya meningkat
kualitasnya. Prinsip dari kegiatan ini adalah bahwa yang mengetahui
permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran dan pemecahannya hanyalah guru,
dan bukan orang/pihak lain.
Lesson study dipilih dan
diimplementasikan, sekurang-kurangnya ada dua alasan, yaitu:
1.
Pertama, lesson study merupakan
suatu cara efektif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan
guru dan aktivitas belajar siswa.
Hal ini karena:
a.
Pengembangan lesson study dilakukan dan didasarkan pada
hasil “sharing” pengetahuan profesional yang berlandaskan pada praktik dan
hasil pembelajaran yang dilakasanakan para guru,
b.
Penekanan yang mendasar dari lesson study adalah agar
para siswa memiliki kualitas belajar yang tinggi,
c.
Tujuan pembelajaran dijadikan fokus dan titik perhatian
utama dalam pembelajaran di kelas,
d.
Berdasarkan pengalaman riil di kelas, lesson study
mampu menjadi landasan bagi pengembangan pembelajaran, dan
e.
Lesson study menempatkan para guru sebagai peneliti
pembelajaran.
2.
Kedua, lesson study yang didesain
dengan baik akan menghasilkan guru yang profesional dan inovatif.
Dengan melaksanakan lesson study para guru dapat :
a.
Menentukan tujuan pembelajaran yang cocok dengan
kebutuhan siswa beserta satuan (unit) pelajaran dan materi pelajaran yang
diperlukan;
b.
Mengkaji dan meningkatkan pembelajaran yang bermanfaat
bagi siswa;
c.
Memperdalam pengetahuan tentang materi pelajaran yang
disajikan para guru;
d.
Menentukan tujuan jangka panjang yang akan dicapai para
siswa;
e.
Merencanakan pelajaran secara kolaboratif;
f.
Mengkaji secara teliti proses pembelajaran dan perilaku
siswa;
g.
Mengembangkan pengetahuan pembelajaran yang andal, dan
h.
Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang
dilaksanakannya berdasarkan perkembangan siswa dan kolega guru.
Lesson study
memiliki beberapa manfaat, antara lain:
a)
Mengurangi keterasingan guru (dari komunitasnya) dalam
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dan perbaikannya.
b)
Membantu guru untuk mengobservasi dan mengkritisi
pembelajarannya.
c)
Memperdalam pemahaman guru tentang materi pelajaran,
cakupan dan urutannya.
d)
Membantu guru dalam peningkatan yang memfokuskan pada
seluruh aktivitas belajar siswa.
e)
Meningkatkan kolaborasi antar sesama guru dalam
pembelajaran.
f)
Meningkatkan mutu guru dan mutu pembelajaran yang pada
gilirannya berakibat pada peningkatan mutu lulusan (siswa).
g)
Memberi kesempatan kepada guru untuk membuat bermakna
ide-ide pendidikan dalam praktik pembelajarannya sehingga dapat mengubah
perspektif tentang pembelajaran, dan belajar praktik pembelajaran dari
perspektif siswa.
h)
Mempermudah guru berkonsultasi kepada pakar dalam hal
pembelajaran atau kesulitan materi pembelajaran.
i)
Memperbaiki praktek pembelajaran di kelas.
j)
Meningkatkan keterampilan menulis karya tulis ilmiah
atau buku ajar.
Manfaat LS
tersebut penting artinya bagi guru, karena guru memperoleh bahan acuan untuk
kepentingan kinerjanya.
1.
Memikirkan secara lebih seksama tentang
tujuan materi pelajaran tertentu yang diajarkan kepada sisiwa.
2.
Memikirkan secara mendalam tentang
tujuan pembelajaran untuk kepentingan masa depan siswa, termasuk
kecintaan/kegandrungan siswa terhadap ilmu pengetahuan.
3.
Mengkaji hal-hal terbaik yang dapat dan
harus digunakan dalam pembelajaran, dengan belajar dari guru lain
(peserta/partisipan LS) untuk menambah pengetahuan, misalnya tentang materi
pelajaran. Hal itu berarti membangun kemampuan melalui pembelajaran kolegial.
4.
Mengembangkan kecakapan/keahlian, baik
dalam merencanakan pelajaran maupun dalam melaksanakan pembelajaran.
5.
Meningkatkan pengamatan terhadap prilaku belajar siswa (”the eyes to see students”).
D.
Tipe Lesson Study
LS dapat dibagi
menjadi dua tipe/jenis:
1.
LS Berbasis Sekolah.
Dilaksanakan
oleh semua guru berbagai studi, termasuk kepala sekolah.
Tujuannya, agar
kualitas proses dan hasil pembelajaran semua mata pelajaran di sekolah yang
bersangkutan, dapat lebih ditingkatkan.
2.
LS Berbasis MGMP (Musyawarah Guru Mata
Pelajaran).
Dilaksanakan oleh kelompok guru mata
pelajaran tertentu.
Tujuannya, mengkaji secara mendalam
proses pembelajaran mata pelajaran tertentu. Dengan demikian, LS tipe ini dapat
dilaksanakan pada tingkat wilayah, seperti wilayah kecamatan, kabupaten atau
provinsi.
E.
Tahapan-tahapan Lesson
Study
Berkenaan
dengan tahapan-tahapan dalam Lesson Study
ini, dijumpai beberapa pendapat. Menurut Wikipedia (2007) bahwa Lesson
Study dilakukan melalui empat tahapan dengan menggunakan konsep Plan-Do-Check-Act
(PDCA). Sementara itu, Slamet Mulyana (2007) mengemukakan tiga
tahapan dalam Lesson Study, yaitu : (1) Perencanaan (Plan); (2)
Pelaksanaan (Do) dan (3) Refleksi (See).
Sedangkan Bill
Cerbin dan Bryan Kopp dari University of Wisconsin
mengetengahkan enam tahapan dalam Lesson Study, yaitu:
- Form a Team: membentuk tim sebanyak 3-6
orang yang terdiri guru yang bersangkutan dan pihak-pihak lain yang
kompeten serta memilki kepentingan dengan Lesson Study.
- Develop Student Learning Goals: anggota tim memdiskusikan apa
yang akan dibelajarkan kepada siswa sebagai hasil dari Lesson Study.
- Plan the Research Lesson: guru-guru mendesain
pembelajaran guna mencapai tujuan belajar dan mengantisipasi bagaimana
para siswa akan merespons.
- Gather Evidence of Student Learning: salah seorang guru tim
melaksanakan pembelajaran, sementara yang lainnya melakukan pengamatan,
mengumpulkan bukti-bukti dari pembelajaran siswa.
- Analyze Evidence of Learning: tim mendiskusikan hasil dan
menilai kemajuan dalam pencapaian tujuan belajar siswa
- Repeat the Process: kelompok merevisi
pembelajaran, mengulang tahapan-tahapan mulai dari tahapan ke-2 sampai
dengan tahapan ke-5 sebagaimana dikemukakan di atas, dan tim melakukan sharing
atas temuan-temuan yang ada.
Untuk lebih
jelasnya, dengan merujuk pada pemikiran Slamet Mulyana (2007) dan konsep Plan-Do-Check-Act
(PDCA), di bawah ini akan diuraikan secara ringkas tentang empat tahapan
dalam penyelengggaraan Lesson Study
1. Tahapan Perencanaan (Plan)
Dalam tahap perencanaan, para guru yang
tergabung dalam Lesson Study berkolaborasi untuk menyusun RPP
yang mencerminkan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Perencanaan diawali
dengan kegiatan menganalisis kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi dalam
pembelajaran, seperti tentang: kompetensi dasar, cara membelajarkan siswa,
mensiasati kekurangan fasilitas dan sarana belajar, dan sebagainya, sehingga
dapat ketahui berbagai kondisi nyata yang akan digunakan untuk kepentingan
pembelajaran.
Selanjutnya, secara bersama-sama pula
dicarikan solusi untuk memecahkan segala permasalahan ditemukan. Kesimpulan
dari hasil analisis kebutuhan dan permasalahan menjadi bagian yang harus
dipertimbangkan dalam penyusunan RPP, sehingga RPP menjadi sebuah
perencanaan yang benar-benar sangat matang, yang didalamnya sanggup
mengantisipasi segala kemungkinan yang akan terjadi selama pelaksanaan
pembelajaran berlangsung, baik pada tahap awal, tahap inti sampai dengan tahap
akhir pembelajaran.
2. Tahapan Pelaksanaan (Do)
Pada tahapan yang kedua, terdapat dua
kegiatan utama yaitu: (1) kegiatan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh
salah seorang guru yang disepakati atau atas permintaan sendiri untuk
mempraktikkan RPP yang telah disusun bersama, dan (2) kegiatan pengamatan atau
observasi yang dilakukan oleh anggota atau komunitas Lesson Study yang
lainnya (baca: guru, kepala sekolah, atau pengawas sekolah, atau undangan
lainnya yang bertindak sebagai pengamat/observer)
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahapan
pelaksanaan, diantaranya:
1. Guru
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah disusun bersama.
2. Siswa
diupayakan dapat menjalani proses pembelajaran dalam setting yang wajar dan
natural, tidak dalam keadaan under pressure yang disebabkan adanya
program Lesson Study.
3. Selama kegiatan
pembelajaran berlangsung, pengamat tidak diperbolehkan mengganggu jalannya
kegiatan pembelajaran dan mengganggu konsentrasi guru maupun siswa.
4. Pengamat
melakukan pengamatan secara teliti terhadap interaksi siswa-siswa, siswa-bahan
ajar, siswa-guru, siswa-lingkungan lainnya, dengan menggunakan instrumen
pengamatan yang telah disiapkan sebelumnya dan disusun bersama-sama.
5. Pengamat harus
dapat belajar dari pembelajaran yang berlangsung dan bukan untuk mengevalusi
guru.
6. Pengamat dapat
melakukan perekaman melalui video camera atau photo digital
untuk keperluan dokumentasi dan bahan analisis lebih lanjut dan kegiatan
perekaman tidak mengganggu jalannya proses pembelajaran.
7. Pengamat
melakukan pencatatan tentang perilaku belajar siswa selama pembelajaran
berlangsung, misalnya tentang komentar atau diskusi siswa dan diusahakan dapat
mencantumkan nama siswa yang bersangkutan, terjadinya proses konstruksi
pemahaman siswa melalui aktivitas belajar siswa. Catatan dibuat berdasarkan
pedoman dan urutan pengalaman belajar siswa yang tercantum dalam RPP.
3. Tahapan Refleksi (Check)
Tahapan ketiga merupakan tahapan yang
sangat penting karena upaya perbaikan proses pembelajaran selanjutnya akan
bergantung dari ketajaman analisis para perserta berdasarkan pengamatan
terhadap pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kegiatan refleksi
dilakukan dalam bentuk diskusi yang diikuti seluruh peserta Lesson Study yang
dipandu oleh kepala sekolah atau peserta lainnya yang ditunjuk. Diskusi dimulai
dari penyampaian kesan-kesan guru yang telah mempraktikkan pembelajaran, dengan
menyampaikan komentar atau kesan umum maupun kesan khusus atas proses
pembelajaran yang dilakukannya, misalnya mengenai kesulitan dan permasalahan
yang dirasakan dalam menjalankan RPP yang telah disusun.
Selanjutnya, semua pengamat
menyampaikan tanggapan atau saran secara bijak terhadap proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan (bukan terhadap guru yang bersangkutan). Dalam
menyampaikan saran-saranya, pengamat harus didukung oleh bukti-bukti yang
diperoleh dari hasil pengamatan, tidak berdasarkan opininya.
Berbagai pembicaraan yang berkembang dalam diskusi dapat dijadikan umpan balik
bagi seluruh peserta untuk kepentingan perbaikan atau peningkatan proses
pembelajaran. Oleh karena itu, sebaiknya seluruh peserta pun memiliki
catatan-catatan pembicaraan yang berlangsung dalam diskusi.
4. Tahapan Tindak Lanjut (Act)
Dari hasil refleksi dapat diperoleh
sejumlah pengetahuan baru atau keputusan-keputusan penting guna perbaikan dan
peningkatan proses pembelajaran, baik pada tataran indiividual, maupun menajerial.
Pada tataran individual, berbagai
temuan dan masukan berharga yang disampaikan pada saat diskusi dalam tahapan
refleksi (check) tentunya menjadi modal bagi para guru, baik yang
bertindak sebagai pengajar maupun observer untuk mengembangkan proses pembelajaran
ke arah lebih baik.
Pada tataran manajerial, dengan
pelibatan langsung kepala sekolah sebagai peserta Lesson Study, tentunya
kepala sekolah akan memperoleh sejumlah masukan yang berharga bagi kepentingan
pengembangan manajemen pendidikan di sekolahnya secara keseluruhan. Kalau
selama ini kepala sekolah banyak disibukkan dengan hal-hal di luar pendidikan,
dengan keterlibatannya secara langsung dalam Lesson Study, maka dia
akan lebih dapat memahami apa yang sesungguhnya dialami oleh guru dan siswanya
dalam proses pembelajaran, sehingga diharapkan kepala sekolah dapat semakin
lebih fokus lagi untuk mewujudkan dirinya sebagai pemimpin pendidikan di
sekolah.
F. Kesimpulan
Berdasarkan
uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
- Lesson Study merupakan salah satu model
pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara
kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan pada prinsip-psrinsip
kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar.
- Tujuan Lesson Study adalah : (1) memperoleh
pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana siswa belajar dan guru
mengajar; (2) memperoleh hasil-hasil tertentu yang bermanfaat bagi para
guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran; (3) meningkatkan
pembelajaran secara sistematis melalui inkuiri kolaboratif. (4) membangun
sebuah pengetahuan pedagogis, dimana seorang guru dapat menimba
pengetahuan dari guru lainnya.
- Ciri-ciri dari Lesson Study yaitu adanya: (a)
tujuan bersama untuk jangka panjang; (b) materi pelajaran yang penting;
(c) studi tentang siswa secara cermat; dan (d) observasi pembelajaran
secara langsung
- Lesson study memberikan banyak manfaat bagi
para guru, antara lain: (a) guru dapat mendokumentasikan kemajuan
kerjanya, (b) guru dapat memperoleh umpan balik dari anggota/komunitas
lainnya, dan (c) guru dapat mempublikasikan dan mendiseminasikan hasil
akhir dari Lesson Study
- Penyelenggaraan Lesson Study dapat dilakukan
dalam dua tipe: (a) Lesson Study berbasis sekolah; dan (a) Lesson
Study berbasis MGMP.
- Lesson Study dilaksanakan berdasarkan
tahapan-tahapan secara siklik, meliputi : (a) tahapan perencanaan (plan);
(b) pelaksanaan (do); (c) refleksi (check); dan (d) tindak lanjut (act).
Daftar Pustaka
Bill Cerbin & Bryan Kopp. A
Brief Introduction to College Lesson Study. Lesson Study Project.
online: http ://www.uwlax.edu/sotl/lsp/index2.htm
Catherine Lewis (2004) Does
Lesson Study Have a Future in the United States?. Online:
sowi-online.de/journal/2004-1/lesson_lewis.htm
Lesson Study Research Group online:
tc.edu/lessonstudy/whatislessonstudy.html
Slamet Mulyana. 2007. Lesson
Study (Makalah). Kuningan: LPMP-Jawa Barat
Wikipedia.2007. Lesson Study. en.wikipedia.org/wiki/Lesson_study
0 komentar